Guru: Maha Karya Tuhan yang Hatinya Seluas Semesta
"Setiap orang selalu punya orang lain yang bersedia
mengajari mereka banyak hal tentang hidup. Orang lain tersebut adalah guru,
manusia luar biasa yang hatinya seluas semesta -tak pernah kehabisan sudut
kosong untuk kita duduk dan belajar lebih banyak hal."
m.merdeka.com
Assalamualaikum para pembaca yang
budiman...
Salam
sejahtera untuk kita semua...
Dalam
hidup, kita juga dituntut untuk selalu belajar banyak hal setiap hari dan
setiap saat. Tetapi, kita tidak bisa belajar sendiri, kan? Walau dalam beberapa
hal kita diberi kemudahan untuk mampu belajar sendiri dengan baik, dalam
beberapa hal lainnya kita juga butuh sosok yang mengajari kita. Sosok tersebut
disebut "guru".
Kita
semua pasti punya guru. Bukan hanya guru yang mengajar kita saat di bangku
sekolah, tetapi juga guru yang mengajari kita arti kehidupan. Nah, guru sendiri
tidak selalu manusia. Apa pun yang mengajarkan kita sesuatu yang baik sangat
layak disebut sebagai guru.
indonesiajuara.org
Perihal
guru terbaik, saya punya satu nama yang sosoknya sangat layak disebut lebih
dari luar biasa. Nama itu adalah Ibu Hj. Titis Prasetyaningsih, S.Pd, M.Pd.I.
Nama yang sangat menawan.
Beliau
adalah perempuan hebat yang saat ini mengabdi sebagai guru fisika di MAN 3
Tulungagung. Pertemuan dengannya membawakan saya banyak pengalaman baru yang
belum pernah saya dapatkan sebelumnya.
Tatas, Titis,
Tetes
Salah
satu kalimatnya yang paling saya ingat adalah "Jadi orang itu harus tatas,
titis, dan tetes!" Tatas artinya tegas, bertindak cepat, dan bersemangat.
Titis berarti teliti, jeli, dan cermat. Sedangkan tetes berarti menghasilkan,
dalam hal ini bermakna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
bangimam-berbagi.blogspot.com
Kalimat
yang sederhana, tetapi sangat menginspirasi. Bahkan, makna dari kalimat
tersebut sudah tergambar dalam sosok Bu Titis sendiri. Beliau adalah sosok yang
selalu bersemangat, cermat, dan bermanfaat bagi banyak orang. Banyak hal
positif yang selalu ditularkan oleh beliau pada siswa-siswanya. Tak heran jika
banyak siswa yang mengidolakannya.
Dalam Pelajaran
Beliau, Nilai 100 Tidak Ada Apa-apanya
Kalau
di pelajaran lain nilai 100 adalah nilai tertinggi, Bu Titis berani memberikan
nilai sampai 10.000. Siswa hanya perlu gerak cepat mengumpulkan tugasnya di
meja guru. Siapa yang mengumpulkan pertama, dia akan mendapatkan nilai paling
tinggi. Semakin akhir mengumpulkan, maka semakin kecil nilai yang akan
didapatkan.
kabarmakkah.com
Hampir
semua siswa beliau pasti tahu rasanya bagaimana rasanya saling dorong sama
teman sendiri saat mau mengumpulkan tugas. Beberapa lainnya mungkin juga pernah
jatuh atau terpeleset saat berlari dari bangkunya menuju meja guru. Kompetitif
sekali, ya?
Tapi
dengan cara ini, kami jadi lebih semangat saat belajar fisika. Kami jadi lebih
berambisi untuk memperhatikan dengan cermat saat beliau menjelaskan. Siswa yang
biasanya hanya tidur saat pelajaran, jadi mau menegakkan kepalanya untuk
mendengarkan penjelasan beliau.
republika.com
Siswa
yang biasanya gaduh, jadi lebih fokus pada pelajaran. Ternyata, cara yang anti
mainstream seperti inilah yang mampu membuat perubahan yang anti mainstream.
Selain
beliau, semua guru saya juga mempunyai andil yang besar dalam hidup saya.
Mereka semua memperkenalkan saya dengan banyak rasa yang belum pernah saya
jamah sebelumnya. Mereka semua memberikan saya bekal, jauh lebih banyak
daripada yang saya butuhkan. Masya Allah.
Semoga
Bapak Ibu guru kita semua diberikan kemudahan dalam segala urusan, diberikan
kesehatan dan umur yang panjang, diberikan rezeki yang halal dan barokkah,
dilindungi dalam setiap perjalanannya, dijauhkan dari segala mara bahaya, dan
selalu dilimpahi dengan kebahagiaan. Aamiin...
Ditulis
oleh Sahabat Pena Nasywa Fauzia Zahro
Comments