Istiqomah Adalah Cara Allah Menuntunku Menjalani Hidup
“Jika kaki menapak pada satu
jalan, mata teguh memandang satu tujuan pada apa yang kau anggap benar, maka
tiada perlu bersedih ataupun cemas. Allah akan mengirimkan malaikat-Nya untuk mendampingi setiap
langkahmu.”
islampos.com
Assalamu’alaikum
sahabat muslim…
Jika mata tak mampu menatap, bahkan mulut
mungkin tak mampu mengucapkan
kata dengan tepat, maka kata demi kata dalam tulisan menyapa, menghubungkan
dunia satu ke dunia yang lain.
Begitu pula dengan apa yang akan sahabat
ketahui dari sesaat di suatu
masa dalam hidupku mengenai apa itu keteguhan, pendirian, prinsip dan kepercayaan.
Sesuatu yang biasa kita sebut dengan istiqomah.
Istiqomah dapat diartikan sebagai konsistensi dalam melakukan
sesuatu yang baik, konsistensi
dalam tauhid, ibadah dan akhlak. Menurut Khalifah Ustman bin Affan istiqomah
adalah ikhlas dalam melakukan segala sesuatu.
nuruljannahzainul.blogspot.com
Seringkali kita mendengar kata ini dikaitkan
dengan pekerjaan dan ibadah. Namun istiqomah yang tak dapat dilihat siapa pun kecuali oleh Allah
tersimpan dalam hati yaitu keteguhan untuk mempercayai Allah itu sendiri. Di sinilah keyakinan saya akan
sesuatu yang baik itu diuji. Keyakinan bahwa Allah tidak pernah melepas tangan
hambanya.
Selama hidup mayoritas orang yang berada di
lingkungan saya mengatakan dan memperlakukan saya seperti orang asing. Bukan
bully ataupun dalam konteks negatif lain. Dengan mudah mereka mengakatan “Kamu
berpemikiran seperti orang barat ya.”
seruni.id
Memang terkadang kita tak perlu mendengarkan
orang lain hingga pernah sekali ketika saya masih SMP ibu saya mengatakan “Tak pikir-pikir
kamu seperti orang gila ya.” Ibu mengatakan itu ketika saya banyak bercerita
tentang teori kecerdasan dan kepribadian dari buku yang saya baca. Namun itu
seperti pukulan bagi saya. Lalu saya meneguhkan diri untuk mempelajari bahasa
Inggris dan budaya orang barat.
Sewaktu SMA saya memiliki kesempatan bertemu
dengan orang barat secara langsung, orang Amerika. Beliau menjadi guru saya
selama dua tahun penuh dan kami menjadi dekat bahkan hingga saat ini. Tidak
hanya sekadar mendiskusikan tentang bahasa Inggris, kami mendiskusikan banyak
hal mengenai politik, ras, agama, budaya dan juga kompleksitas AS.
idnbeasiswa.com
Saya pun memberanikan diri untuk bertanya mengenai
“siapa” saya dan guru saya menjawab “Saya pikir kamu tetaplah orang Indonesia
namun beberapa prinsip dan pendirianmu tidak banyak dimiliki orang-orang
Indonesia.” Bertemu tak hanya satu orang Amerika mengubah banyak pandangan
saya.
Seringkali dalam lingkungan baru saya menemui
banyak orang dari latar belakang yang berbeda berikut pandangan mereka terhadap
saya.
Pernah saya mencoba mengubah diri dari terbuka
ke tertutup lalu terbuka lagi terus seperti itu selama bertahun-tahun membuat
saya menyadari satu hal. Segala sesuatu yang datang pada saya tidak pernah
satupun tanpa memiliki alasan.
islampos.com
Kehadiran mereka adalah hikmah. Tak puas
dengan teman Allah kirimkan ibu, tak cukup itu maka Ia datangkan orang AS untuk
mengubah saya. Meskipun kita sendiri mungkin tidak begitu faham istiqomah itu
sendiri, tapi saya menyadari satu
hal. Hanya dari sekadar keteguhan mempelajari budaya asing, Allah tunjukkan
kepada saya ‘dunia lain’ dan bagaimana memahami itu begitu pula cara berbagi ‘dunia’
dengan orang yang berbeda.
Diperlakukan seperti orang asing di dalam
rumah sendiri bukanlah hal yang mudah. Namun hikmah pembelajaran dari konsistensi
yang timbul menumbuhkan dan membutuhkan kesabaran. Keyakinan kita adalah pangkal
dari istiqomah itu sendiri. Allah menuntun saya sedemikian rupa dengan itu.
Semoga bermanfaat,
Wassalamu’alaikum…
Ditulis oleh Sahabat Pena Maria A
Comments