Keelokan Sang Akhirul Zaman yang Dinantikan Syafaatnya

“Manusia mati hanya akan meninggalkan kebajikan serta amalan semasa hidupnya. Harta dan rupa hanya menarik saat di dunia.”

muslimobsession.com

Assalamu’alaikum sahabat muslim,

Pepatah mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang” dalih kecil itulah yang menjadi jembatan bagi khalayak muslim untuk saling mengenal. Begitu pula sosok Rasulullah, Nabi Agung Muhammad SAW. 

Beliau merupakan nabi akhirul zaman, sosok berbudi luhur dengan segala kebaikan dalam setiap langkahnya. Tak ada satupun seorang muslim yang tak mengenal beliau, meskipun beliau sudah tiada tak henti-hentinya sholawat terus bersenandung mengagungkan sosok Rasulullah.

Terlahir dalam kondisi yatim, dan saat masih kecil sang ibu juga ikut meninggalkan beliau. Begitu pedih saat mengenang kehidupan Nabi, tak pernah lepas dari segala cobaan Allah. Kehilangan orang tersayang membuat sosok Nabi menjadi orang yang tangguh juga mandiri. 

 islam.nu.or.id

Berdagang dengan sang paman menjadi jalan Nabi dalam memperluas silahturahmi antar sesama. Dari sinilah kisah Nabi dimulai, melewati banyak duri dalam kehidupan dengan hati yang lapang tanpa ada keinginan untuk mengeluh hanya kalimat syukur yang terus terucap dalam lisannya.

Sosok yang begitu Agung juga menawan, mengikat hati para pengikutnya dengan dakwahnya. Tak hanya dikagumi para wanita, lelaki pun bahkan mengagumi sosok Rasulullah. Kecakapan, ketekunan, serta kesabaran yang dimilikinya merupakan poin unggul yang begitu dikagumi. 

Sahabat muslim, bagi beberapa orang memang sosok Rasulullah merupakan bentuk keagungan Allah dengan kharisma yang dimiliki, banyak kebajikan yang dilakukan tak membuat Rasulullah tinggi hati, melainkan ia semakin merundukkan kepalanya di hadapan muslim. 

Cobaan yang silih berganti, bahkan tiada hentinya Allah membanting batin Nabi tanpa kenal lelah. Terlihat Nabi tak pernah sedikitpun mengeluh ataupun menyesal telah terlahir di dunia. Hanya dengan bersabar serta keikhlasan hati, Nabi melewati alur hidup yang digariskan Allah.

Namun, dibalik kebajikan dan kebaikan yang tersebar luas dari lisan para muslim tak sedikit dari mereka yang iri dengan segala hal yang dimiliki Rasulullah, terutama kaum musyrikin yang tiada henti-hentinya terus mencemooh Rasulullah bahkan menentang keras ajaran yang disampaikan beliau. 

Tak pernah sekalipun mereka berhenti mengacau Rasulullah meskipun segala keburukan yang didatangkan tak pernah sekalipun mengusik Nabi. Banyak dari mereka yang berfikiran picik untuk tak segan-segan melukai Nabi ataupun mencelekainya , Naudzubillah Min Dzalik.

 kalam.sindonews.com

Kita ketahui banyak alkisah yang menceritakan sosok Nabi dengan begitu banyak keistimewaan yang dimiliki. Tak lepas pula dengan segala pujian serta shalawat selalu tercurahkan oleh lisan para muslim. 

Banyak peristiwa yang dijadikan contoh dalam kehidupan para muslim. Setiap kata dan tindakan Nabi merupakan keelokan tanpa batas bagi umat muslim. Dengan mengikuti ajaran, tindakan dan lisan yang terucap oleh sosok Rasulullah diyakini akan membawa para muslim ke jalan yang lebih baik.

Bertemu dengan sosok Nabi merupakan suatu keinginan terbesar bagi umat muslim. Meskipun hanya sekadar singgah dalam mimpi seseorang, kebahagiaan tak kunjung lepas dalam kehidupan. Hanya keberkahan yang terus mengalir apabila kita bershalawat atas namanya dengan hati yang penuh kerinduan akan sosoknya. 

 artikula.id

Air mata yang mengalir dari netranya akan kepedihan yang menimpa umatnya tak lepas dari pengawasan para sahabat juga keluarga Nabi. Kehilangan akan raganya begitu berat untuk diterima. 

Namun semua akan tetap kembali pada sang Kuasa, sebaik apapun, seelok rupa serta sikap manusia tetap saat Allah menyuruh ia pulang ia akan bergegas kembali. Umur seseorang tak ada yang tau, mungkin saat kita tidur, makan ataupun beraktivitas lainnya bisa saja kalian meninggal saat itu juga. 

Maka dari itu, perbanyak istigfar juga bersyukur dalam kehidupan yang telah terlewati. Memperbaiki diri dengan segala introspeksi serta keyakinan akan ada hari esok yang lebih baik.

Ditulis Oleh Sahabat Pena Laurina Eka Putri